Sabtu, 08 Oktober 2016

             Di masa depan, menuju angkasa tak harus menggunakan roket dan pesawat. Bisa juga menggunakan lift (space elevator). Konsep pertamanya bahkan dibayangkan sejak dulu, seorang toritis astonotika asal rusia yang bernama konstantin tsionkovsky pada 1895. space elevator untuk bisa mencapai luar angkasa akan bisa terwujud dalam waktu dekat. Hal ini dimungkinkan setelah perusahaan teknologi asal Kanada mendapatkan hak paten atas temuannya.



Pada prinsipnya, terdengar sederhana memperpanjang tali tambatan (tether) dari permukaan Bumi ke angkasa. Namun, dalam praktiknya, sungguh sulit.Sebab, dibutuhkan banyak material superkuat dan bisa diproduksi dalam jumlah besar untuk membuat kabel yang teramat panjang. Hambatan kedua, tali tambatan harus berada dalam orbit geostrasioner yang berada tepat di atas ekuator Bumi atau khatulistiwa (garis lintang 0°), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Juga harus melekat pada penyeimbang yang menjulur jauh ke angkasa luar untuk memastikannya tak putus dan menjaga sistem tetap seimbang. 

Teknologi pendukung untuk membuat space elevator ini adalah Carbon nanotubesebuah material baru yang dinyatakan lebih kuat dari intan dan lebih ringan dari baja. 
    Ditemukannya material tersebut sangat memungkinkan dimulainya era terbaru dalam penjelajahan ruang angkasa.
Karena bentuk Bumi nyatanya tak seperti bola, perputaran Bumi lebih membuat garis tengah bumi bagian kutub lebih kecil dibanding di khatulistiwa.
       Perusahaan konstruksi raksasa akan membangun space elevator sepanjang 90.000 km ke luar angkasa. Untuk membawa penumpang, akan digunakan mobil robot yang digerakan oleh motor magnetic linear untuk membawa penumpang hingga ke stasiun luar angkasa. Dengan cara ini, waktu yang dibutuh untuk membawa penumpang dari Bumi ke luar angkasa sekitar tujuh hari.



        Astronaut bisa naik terlebih dahulu ke atas langit berkat bantuan space elevator listrik setinggi ini. Dari atas menara space elevator sudah terdapat pesawat luar angkasa. Peluncuran astronaut ke luar angkasa bisa dilakukan di atas menara tersebut menuju orbit.
Selain bisa meluncur, astronaut juga dimungkinkan untuk bolak balik ke luar angkasa dengan menjadikan menara ini sebagai landasan. Bahkan, pesawat luar angkasa bisa mengisi bahan bakar untuk kemudian terbang kembali.



        Jalan-jalan ke luar angkasa dengan space elevator ini akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pesawat luar angkasa, pada saat ini sedang dalam tahap pengerjaan Pada Nov 2015 lalu, yang bisa cargo dan manusia hingga 30 orang.




Dan space elevator  akan terwujud yang akan dioperasikan pada tahun 2050.




#Kreatif membangun inovasi (Maman.N)